Model kandang sapi perah tradisional
Kandang sangat dibutuhkan untuk melindungi sapi perah dari beraneka macam gangguan serta keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan. Sebelum memulai beternak, Anda harus mempersiapkan kandang sapi dengan matang. Menurut Williamson dan Payne, kandang sapi perah ada dua jenis, yaitu kandang sapi konvensional dan kandang sapi bebas.
Pada kandang konvensional, sapi ditempatkan dalam barisan yang dibatasi oleh penyekat, sementara untuk kandang bebas, ruangan tidak ada sekatnya. Sapi perah umumnya jarang diajak keluar kandang dan sebagian besar hidupnya dihabiskan di dalam kandang. Karena itu, Anda perlu memastikan kandang cukup nyaman dan aman bagi hewan ternak Anda.
Kandang yang nyaman akan berpengaruh pada produktivitas sapi secara optimal. Jenis kandang yang banyak dipakai oleh para peternak menurut Blakely dan Bade adalah kandang yang saling berhadapan atau membelakangi. Model kandang sapi perah tradisional banyak dijumpai pada peternakan sapi perah individu dengan populasi sapi yang tidak terlalu banyak.
Berikut ciri-ciri kandang sapi perah tradisional :
Biasanya ditempati oleh 1-10 ekor sapi perah saja;
Perlengkapan kandang kurang memadai;
Bentuk kandang sapi tunggal (kandang satu baris yang hanya bisa ditempati seekor ternak saja) atau kandang ganda (kandang dua baris, memungkinkan ternak untuk saling berhadapan atau membelakangi dengan tempat makan berada di depan dan belakang bangunan kandang);
Model kandang sapi tradisional tampak sederhana;
Kandang beratap rumbia atau genting biasa;
Lantai tidak dibeton;
Tempat pakan dan minum biasanya menggunakan ember plastik;
Pakan berupa rumput hijau atau dedaunan disebarkan di lantai sehingga bercampur dengan tanah dan kotoran.
Tidak semua model kandang cocok dipakai di Indonesia yang merupakan kawasan tropis. Berikut model kandang sapi perah tradisional yang sesuai untuk daerah tropis.
1.Kandang Terbuka;
Kandang terbuka adalah kandang yang seluruh sisinya terbuka. Biaya pembangunan dan operasional kandang jenis ini tergolong murah serta tidak tergantung pada listrik. Di samping kelebihan tersebut, kandang terbuka memiliki kekurangan yaitu tidak ada perlindungan dari kondisi lingkungan ekstrem serta penyakit.
2.Kandang Tertutup;
Membangun kandang tertutup akan lebih menjamin keamanan hewan ternak Anda. Keunggulan dari pembuatan kandang tertutup adalah sebagai berikut:
Kandang tertutup menciptakan udara yang lebih sehat bagi sapi perah serta mengeluarkan gas-gas berbahaya seperti amonia dan karbondioksida secepat mungkin;
Meminimalkan tingkat stres sapi perah;
Melindungi ternak dari bermacam bibit penyakit serta gangguan yang muncul dari luar;
Menghasilkan iklim yang kondusif bagi hewan ternak sehingga berpengaruh pada kualitas dan peningkatan kesehatan sapi perah.
Walaupun kandang tertutup lebih aman bagi sapi perah, tetapi dalam pembuatan kandang memerlukan dana yang cukup besar. Ditambah biaya operasional setiap hari dan sangat bergantung pada listrik dalam pengoperasian kandang.
Untuk meningkatkan produktivitas hewan ternak, ada beberapa cara ternak sapi yang baik selain mempersiapkan kandang yang tepat, yaitu:
Pengaturan perkawinan hewan sapi;
Kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya;
Makanan yang bernutrisi dan cara pemberian pakan yang baik;
Memerah susu dengan benar;
Perlengkapan kandang sapi (tempat pakan dan minum, penampung kotoran, gudang, hingga drainase) dikontrol kembali dan pastikan tersedia.
Model kandang sapi perah tradisional cocok untuk peternak dengan populasi hewan kecil. Namun, jangan lupa untuk tetap menjaga kualitas makanan, kebersihan, dan perlengkapan kandang agar sapi ternak dapat tumbuh dengan baik.
Pada kandang konvensional, sapi ditempatkan dalam barisan yang dibatasi oleh penyekat, sementara untuk kandang bebas, ruangan tidak ada sekatnya. Sapi perah umumnya jarang diajak keluar kandang dan sebagian besar hidupnya dihabiskan di dalam kandang. Karena itu, Anda perlu memastikan kandang cukup nyaman dan aman bagi hewan ternak Anda.
Kandang yang nyaman akan berpengaruh pada produktivitas sapi secara optimal. Jenis kandang yang banyak dipakai oleh para peternak menurut Blakely dan Bade adalah kandang yang saling berhadapan atau membelakangi. Model kandang sapi perah tradisional banyak dijumpai pada peternakan sapi perah individu dengan populasi sapi yang tidak terlalu banyak.
Berikut ciri-ciri kandang sapi perah tradisional :
Biasanya ditempati oleh 1-10 ekor sapi perah saja;
Perlengkapan kandang kurang memadai;
Bentuk kandang sapi tunggal (kandang satu baris yang hanya bisa ditempati seekor ternak saja) atau kandang ganda (kandang dua baris, memungkinkan ternak untuk saling berhadapan atau membelakangi dengan tempat makan berada di depan dan belakang bangunan kandang);
Model kandang sapi tradisional tampak sederhana;
Kandang beratap rumbia atau genting biasa;
Lantai tidak dibeton;
Tempat pakan dan minum biasanya menggunakan ember plastik;
Pakan berupa rumput hijau atau dedaunan disebarkan di lantai sehingga bercampur dengan tanah dan kotoran.
Tidak semua model kandang cocok dipakai di Indonesia yang merupakan kawasan tropis. Berikut model kandang sapi perah tradisional yang sesuai untuk daerah tropis.
1.Kandang Terbuka;
Kandang terbuka adalah kandang yang seluruh sisinya terbuka. Biaya pembangunan dan operasional kandang jenis ini tergolong murah serta tidak tergantung pada listrik. Di samping kelebihan tersebut, kandang terbuka memiliki kekurangan yaitu tidak ada perlindungan dari kondisi lingkungan ekstrem serta penyakit.
2.Kandang Tertutup;
Membangun kandang tertutup akan lebih menjamin keamanan hewan ternak Anda. Keunggulan dari pembuatan kandang tertutup adalah sebagai berikut:
Kandang tertutup menciptakan udara yang lebih sehat bagi sapi perah serta mengeluarkan gas-gas berbahaya seperti amonia dan karbondioksida secepat mungkin;
Meminimalkan tingkat stres sapi perah;
Melindungi ternak dari bermacam bibit penyakit serta gangguan yang muncul dari luar;
Menghasilkan iklim yang kondusif bagi hewan ternak sehingga berpengaruh pada kualitas dan peningkatan kesehatan sapi perah.
Walaupun kandang tertutup lebih aman bagi sapi perah, tetapi dalam pembuatan kandang memerlukan dana yang cukup besar. Ditambah biaya operasional setiap hari dan sangat bergantung pada listrik dalam pengoperasian kandang.
Untuk meningkatkan produktivitas hewan ternak, ada beberapa cara ternak sapi yang baik selain mempersiapkan kandang yang tepat, yaitu:
Pengaturan perkawinan hewan sapi;
Kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya;
Makanan yang bernutrisi dan cara pemberian pakan yang baik;
Memerah susu dengan benar;
Perlengkapan kandang sapi (tempat pakan dan minum, penampung kotoran, gudang, hingga drainase) dikontrol kembali dan pastikan tersedia.
Model kandang sapi perah tradisional cocok untuk peternak dengan populasi hewan kecil. Namun, jangan lupa untuk tetap menjaga kualitas makanan, kebersihan, dan perlengkapan kandang agar sapi ternak dapat tumbuh dengan baik.
Daftar pustaka: abrianto. 2016. Kandang sapi perah tradisional.diakses 3 januari 2017. http://duniasapi.com/sapi-perah/kandang-sapi-perah-tradisional.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar